Rabu, 12 Maret 2014

Fahdan Nauval 03.42
Ketika Rasulullah S.A.W. sedang shalat, Uqba bin Muayt datang menghampiri Rasulullah S.A.W. dengan sebuah tali. Rasulullah S.A.W. sedang bersujud. Dia melempar talinya melingkari leher Rasulullah S.A.W. dan mencekiknya hingga Rasulullah S.A.W. mulai mengeluarkan suara “aaaakkkhhhh” karena kesakitan.
Ketika ini terjadi, para sahabat menyaksikan dan orang-orang Quraisy ada disana. Dan tiba-tiba, Abu Bakar As Saddiq R.A. lewat. Dia melihat Uqba bin Abi Muayt mencekik Rasulullah S.A.W. Jadi dia menghampirinya dan mendorong Uqba bin Abi Muayt. Setelah dia mendorongnya, dia membacakan ayat: “Apakah kamu akan membunuh seorang laki-laki karena dia menyatakan: "Tuhanku ialah Allah” (Q.S. Al-Mu’min:40)

Apakah alasan kau membunuhnya karena dia berkata “Aku beriman pada Allah yang satu? Dan dia tidak hanya mengaku-ngaku, tapi dia juga punya banyak buktinya.” Abu Bakar berkata “Jika dia berbohong, maka hidupnya akan runtuh. Kau tidak perlu mengurusnya. Tapi jika dia bicara jujur dan dia benar-benar Rasul Allah, apapun yang dijanjikan kepadamu, akan datang padamu."
Pernyataan ini telah diucapkan seseorang yang hidup di zaman Musa A.S. Ketika Fir’aun menyuruh tentara-tentaranya untuk membunuh Musa A.S., ada seseorang dari keluarga Fir’aun yang menyembunyikan keimanannya. Dia mengucapkan pernyataan ini untuk melawan Fir’aun. Dia berkata “Apakah kau akan membunuh Musa A.S. hanya karena dia berkata “Aku beriman pada Allah yang satu?”
Jadi Abu Bakar As Saddiq R.A. mengucapkan hal yang sama kepada Uqbah. Apakah kau akan membunuh Rasulullah S.A.W.. hanya karena dia berkata “Aku beriman pada Allah yang satu?”
Pada suatu hari, Ali R.A. sedang memberikan ceramah, dan dia berkata kepada orang-orang “Siapa orang yang paling kuat?” Orang-orang berkata “Ali R.A., kau yang paling kuat.” Mereka berpikir begitu karena Ali R.A. selalu siap untuk bertarung melawan siapapun. Siapapun yang ingin melawan umat Muslim. Dia-lah pahlawan pada perang Khaybar. Dia pernah menggunakan pintu kastil sebagai tameng, ini pintu biasa, ini adalah pintu kastil! Bayangkan betapa kuatnya dia. Jadi orang-orang mengatakan bahwa Ali R.A. adalah orang yang paling kuat.
Ali R.A. berkata “Aku siap bertarung dengan orang-orang yang menantangku, Meskipun begitu, Abu Bakar As Saddiq R.A. melawan siapapun yang menantang Rasulullah S.A.W. Dia lebih kuat daripada aku.”
Abu Bakar adalah orang yang paling berani dalam umat ini setelah Rasulullah S.A.W. Seseorang dapat menyadari kekuatan hatinya pada perang Badar, Uhud, Parit, Hudaibiyah, dan Hunain. Semua ini cukup untuk membuktikan ketabahan, keteguhannya, dan menguatkan seluruh umat Islam ketika tragedi terbesar menimpa umat Islam, yaitu wafatnya Rasulullah Sallallahu alaihi wasallam.
Description: Kisah Keberanian Abu Bakar Ash-Shiddiq
Reviewer: Fahdan Nauval
Rating: 4.0
ItemReviewed: Kisah Keberanian Abu Bakar Ash-Shiddiq

Tidak ada komentar: